Apa yang dimaksud dengan IFRS ?
Standar Pelaporan Keuangan
Internasional (IFRS) adalah kumpulan dari standar akuntansi yang dikembangkan
oleh Badan Standar Akuntansi Internasional (IASB) yang menjadi standar global
untuk penyusunan laporan keuangan perusahaan publik.
Sejarah terbentuknya IFRS ?
Di tiap kawasan, penyusunan standar
akuntansi selalu melalui tahapan-tahapan yang cukup panjang. Di AS, misalnya,
pada awalnya standar akuntansi ditentukan oleh masing-masing manajemen
perusahaan dengan pertimbangan yang membutuhkan standar tersebut memang pihak
manajemen. Era berganti, standar kemudian ditentukan kalangan profesi yang
tergabung dalam asosiasi. Pertimbangannya, pihak profesilah yang bertugas
menyusun dan mengaudit laporan keuangan. Barulah, yang mutakhir, yang diacu
adalah US GAAP yang dibuat oleh FASB. Saat ini, terdapat dua kekuatan besar di
bidang standar akuntansi, yaitu US-GAAP dan IFRS yang sebelumnya dikenal
sebagai International Accounting Standard Committee (IASC).
IASC dibentuk pada 1973 oleh
badan-badan atau asosiasi-asosiasi profesi dari negara-negara Australia,
Kanada, Perancis, Jerman, Jepang, Meksiko, Belanda, dan Inggris. Komite ini
kemudian menyepakati standar akuntansi internasional yang dikenal sebagai IAS.
Inilah yang menjadi cikal bakal munculnya IFRS. Agency Problem adalah masalah
jarak antara Principle dan agent yang dalam relasi membutuhkan jembatan antara
pemilik dan buruh atau pekerja yang disebut agency relation, yaitu informasi.
Informasi adalah berupa laporan tentang aset, resources, dan lainnya yang
berhubungan dengan keadaan perusahaan yang dibuat oleh agent dan diserahkan
kepada principles (pemilik). Biaya yang dikeluarkan untuk menjaga hubungan baik
antara principles dan agent disebut agency cost. Fenomena inilah yang kemudian
mendorong International Accounting Standard Boards (IASC) melakukan percepatan
harmonisasi standar akuntansi internasional melalui apa yang disebut IFRS.
Sejarahnya pun cukup panjang dan
berliku. Pada 1982, International Financial Accounting Standard (IFAC)
mendorong IASC sebagai standar akuntansi global. Hal yang sama dilakukan
Federasi Akuntan Eropa pada 1989. Pada 1995, negara-negara Uni Eropa
menandatangani kesepakatan untuk menggunakan IAS. Setahun kemudian, US-SEC
(Badan Pengawas Pasar Modal AS) berinisiatif untuk mulai mengikuti GAS. Pada
1998 jumlah anggota IFAC/IASC mencapai 140 badan/asosiasi yang tersebar di 101
negara. Akhirnya, pertemuan menteri keuangan negara-negara yang tergabung dalam
G-7 dan Dana Moneter Internasional pada 1999 menyepakati dilakukannya penguatan
struktur keuangan dunia melalui IAS. Pada 2001, dibentuk IASB sebagai IASC.
Tujuannya untuk melakukan konvergensi ke GAS dengan kualitas yang meliputi
prinsip-prinsip laporan keuangan dengan standar tunggal yang transparan, bisa
dipertanggung jawabkan, comparable, dan berguna bagi pasar modal. Pada 2001,
IASC, IASB dan SIC mengadopsi IASB. Pada 2002, FASB dan IASB sepakat untuk
melakukan konvergensi standar akuntansi US GAAP dan IFRS. Langkah itu untuk
menjadikan kedua standar tersebut menjadi compatible.
Bagaimana Bentuk Struktur IFRS ?
IFRS
dianggap sebagai kumpulan standar "dasar prinsip" yang kemudian
menetapkan peraturan badan juga mendikte penerapan-penerapan tertentu.
Standar Laporan Keuangan
Internasional mencakup:
- Peraturan-peraturan Standar Laporan Keuangan Internasional (bahasa Inggris: Internasional Financial Reporting Standards (IFRS)) dikeluarkan setelah tahun 2001
- Peraturan-peraturan Standar Akuntansi Internasional (bahasa Inggris: International Accounting Standards (IAS)) dikeluarkan sebelum tahun 2001
- Interpretasi yang berasal dari Komite Interpretasi Laporan Keuangan Internasional (bahasa Inggris: International Financial Reporting Interpretations Committee (IFRIC)) dikelularkan setelah tahun 2001
- Standing Interpretations Committee (SIC) dikeluarkan sebelum tahun 2001
- Kerangka Kerja untuk Persiapan dan Presentasi Laporan Keuangan (1989) (bahasa Inggris: Framework for the Preparation and Presentation of Financial Statements (1989))
“
|
In making the judgement described
in paragraph 10, management shall refer to, and consider the applicability
of, the following sources in descending order:
(a) the requirements and guidance
in Standards and Interpretations dealing with similar and related issues; and
(b) the definitions, recognition
criteria and measurement concepts for assets, liabilities, income and
expenses in the Framework.
Dalam membuat keputusan sebagaimana
dijelaskan pada paragraf 10, pihak manajemen harus merujuk kepada, dan
mempertimbangkan kemungkinan penerapan akan, sumber-sumber berikut dalam
urutan menurut:
(a) persyaratan dan panduan dalam
Standar dan Interpretasi dalam menangani hal serupa dan berhubungan; dan
(b) penjelasan, kriteria
pengenalan dan konsep pengukuran untuk aset, kewajiban, pendapatan dan
pengeluaran dalam Kerangka Kerja.
|
Tujuan
IFRS adalah memastikan bahwa laporan
keuangan dan laporan keuangan interim perusahaan untuk periode-periode yang
dimaksud dalam laporan keuangan tahunan, mengandung informasi berkualitas
tinggi yang:
- Transparan bagi para pengguna dan dapat dibandingkan sepanjang periode yang disajikan.
- Menyediakan titik awal yang memadai untuk akuntansi yang berdasarkan pada IFRS.
- Dapat dihasilkan dengan biaya yang tidak melebihi manfaat untuk para pengguna.
Tujuh Manfaat Penerapan IFRS ?
Ketua Tim Implementasi IFRS-Ikatan Akuntan Indonesia (IAI)
Dudi M Kurniawan mengatakan, dengan mengadopsi IFRS, Indonesia akan mendapatkan
tujuh manfaat sekaligus.
- Pertama, meningkatkan kualitas standar akuntansi keuangan (SAK).
- Kedua, mengurangi biaya SAK.
- Ketiga, meningkatkan kredibilitas dan kegunaan laporan keuangan.
- Keempat, meningkatkan komparabilitas pelaporan keuangan.
- Kelima, meningkatkan transparansi keuangan.
- Keenam, menurunkan biaya modal dengan membuka peluang penghimpunan dana melalui pasar modal.
- Ketujuh, meningkatkan efisiensi penyusunan laporan keuangan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar